• Posted by : honeybee Aug 15, 2011


    Sepi ...

    Satu perasaan yang begitu akrab denganku. Seperti sudah menyatu dalam hatiku, perasaan itu begitu kuat tertanam dalam diriku. Aku tidak tahu dari mana dia datang. Yang aku tahu dia adalah teman setiaku. Yang paling setia diantara yang setia menemaniku.

    Sejak aku masih kecil, aku sudah bisa merasakan kehadirannya. Dalam keceriaan dunia kanak-kanak yang penuh warna, saat anak-anak lain sedang bersenang-senang dengan teman baru dan mainan mereka. Entah apa yang salah pada diriku. Mungkin aku mempunyai kelainan, penyakit mental atau semacamnya yang membuatku sedikit berbeda dengan yang lain. Aku begitu menyukai kesendirian. Aku suka ketenangan. Tapi aku benci kesunyian. Aku suka sesuatu yang ramai. Tapi aku enggan berbaur didalamnya. Aneh.

    Sampai aku dewasa pun keadaan tidak berubah. Aku masih tetap suka kesendirian. Aku jarang bergaul dengan teman-temanku dan lebih suka asik bermain dengan diriku sendiri. Apalagi semenjak aku mengenal yang namanya ponsel, aku semakin tenggelam dalam duniaku sendiri. Aku seolah-olah tidak membutuhkan teman-teman manusiaku.


    Tapi benarkah aku tidak membutuhkan mereka? Itukah yang aku inginkan? Mungkin tidak.
    Hari berganti dan rasa bosan pun muncul. Ponsel yang dulunya merupakan benda yang paling menarik untukku sekarang hanya kurasakan sebagai teman setia disaat aku kesepian. Untungnya dia hanya seonggok benda mati yang tidak mempunyai perasaan sehingga dia tidak akan marah padaku jika aku hanya menginginkannya disaat-saat tertentu.

    Aku tau bagaimana diriku. Aku cukup pandai untuk bisa mengenali diriku sendiri. Maka dari itu aku memilih jalanku sendiri. Jalan yang lurus tanpa hambatan, tetapi begitu sepi. Yang hanya ada aku seorang didalamnya. Menyesalkah aku?

    Jujur untuk saat ini iya. Sepertinya aku telah salah memperhitungkan segala sesuatunya. Aku tidak menyangka dunia akan berubah sederastis ini.
    Sekarang aku mulai menyadari kesalahan-kesalahan yang telah aku lakukan beberapa tahun silam. Aku begitu bodoh karena tidak menghiraukan keadaan disekitarku. Salahku mengabaikan mereka. Menganggap mereka tidak penting. Sekarang aku merasakan akibatnya. Terbunuh sepi.

    0 comments

  • Copyright © 2015 - JUST ANOTHER BLOG~- All Right Reserved

    Just Another Blog~ Powered by Blogger - Re-Designed by HONEYBEE